www.pedhasnews.com-Medan : Insan Nasional Bestari Indonesia (INBI) merupakan organisasi yang lahir dari semangat anak muda Indonesia, khususnya Kota Medan. INBI berkontribusi secara nyata dalam pembangunan sumber daya manusia, terutama di bidang pendidikan.
Didirikan oleh para mahasiswa dari Universitas Sumatera Utara (USU) dan kampus lainnya, INBI menjadi wadah bagi anak muda, memfasilitasi anggotanya untuk mengembangkan kemampuan diri, melatih kepemimpinan, dan mewujudkan gagasan-gagasan positif yang dapat membawa perubahan baik di masyarakat.
Salah satu bentuk kontribusi nyata INBI dengan menyelenggarakan program-program pendidikan dengan memberikan akses belajar gratis dan terjangkau bagi anak-anak, terutama mereka yang tinggal di panti asuhan.
Sejak tahun 2023, INBI telah menjalankan program bimbingan belajar (bimbel) di panti asuhan, yang rutin diadakan setiap satu hingga dua kali seminggu, program ini bertujuan untuk mendampingi anak-anak panti asuhan dalam mengembangkan kemampuan akademis mereka, salah satunya Panti Asuhan Rasa Peduli Bersama di Kota Medan.
Dengan melibatkan anggota INBI sebagai pengajar sukarelawan, berbagai mata pelajaran seperti Matematika dan Bahasa Inggris diajarkan kepada anak-anak dengan pendekatan yang menyenangkan.
Saat ini, kegiatan bimbel panti tengah berlangsung di Panti Asuhan Agape Terehasan, Medan, yang dimulai sejak Sabtu, 12 Oktober 2024, dengan jadwal yang akan terus berlanjut.
Pada program ini, anak-anak dibagi ke dalam dua kelompok berdasarkan usia dan tingkat pendidikan. Kategori TK hingga kelas 5 SD mendapatkan pengajaran tentang pelafalan abjad dalam bahasa Inggris, sedangkan kategori kelompok dari kelas 6 hingga SMP, diajarkan materi yang lebih mendalam.
Antusiasme dari para anak-anak yang mengikuti pelajaran terlihat dari setiap sesinya, terutama ketika mereka dibimbing oleh kakak-kakak relawan yang penuh semangat.
“Iya, saya senang, bisa belajar bahasa Inggris juga dari kakak dan abang di sini,” ungkap Imel, salah satu anak dari Panti Asuhan Agape Terehasan.
Saskia Rahma, salah satu sukarelawan yang aktif terlibat dalam program ini mengatakan bahwa, mengikuti program bimbel panti mendapatkan kesempatan untuk mengajar anak-anak.
“Saya senang mengikuti program bimbel panti ini, karena saya punya kesempatan untuk mengajar anak-anak. Mungkin dari mereka ada yang kurang dalam mengakses pendidikan, jadi di sini setidaknya kita bisa membantu mereka lebih tahu tentang apa yang kita ajarkan,” ujar Saskia.
Motivasi Saskia untuk bergabung dengan INBI berasal dari ketertarikannya dalam dunia belajar-mengajar.
Nadia, yang kini menjabat sebagai Kepala Menteri Komunikasi dan Informasi (Kominfo) INBI pun juga merasa senang bisa ikut berkontribusi dalam program bimbel panti ini. Bagi Nadia, salah satu tantangan yang dihadapi adalah mengatur waktu karena setiap anggota memiliki jadwal yang berbeda-beda.
“Kendala yang dialami menurut saya lebih ke waktu, karena tiap anggota punya jadwal yang berbeda-beda,” kata Nadia.
Walau ada kendala, dirinya tetap merasa nyaman dan termotivasi untuk terus terlibat dalam kegiatan ini.
Adanya program-program seperti bimbel panti, menunjukkan bahwa INBI berkomitmen dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, khususnya dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak yang kurang beruntung.
Para sukarelawan, seperti Saskia, Nadia dan lainnya, tidak hanya mengajar, tetapi juga menjadi inspirasi bagi anak-anak panti untuk terus belajar dan meraih mimpi-mimpi mereka.
Penulis : (Ril) Sabatini Theresia Ananda Munthe
Editor : PN-001